Setelah Perang Dunia I, Italia, Jerman,
dan Jepang tumbuh sebagai negara fasis
(mendudukan kepentingan negara di atas segalanya). Dari sinilah timbulnya
Perang Dunia II itu muncul yang dipelopori kelompok JELITA (Jerman, Jepang, dan
Italia) serta kelompok PRIA (Perancis, Rusia, Inggris, Amerika).
Medan Pertempuran Perang Dunia II
Medan Pertempuran Perang Dunia II
- Medan Pertempuran Eropa (Penyerbuan Jerman ke Polandia thn 1939)
- Medan Pertempuran Afrika Utara (Serangan Italia ke Mesir dan Afrika Utara walau tidak berhasil karena digagalkan oleh Inggris dan AS)
- Medan Pertempuran Asia Pasifik (Serangan Jepang ke Pearl Harbour (AS) thn 1941 yang meluluhlantakkan pelabuhan tersebut.
Awal peperangan Blok Sentral mengalami
kemenangan, tetapi akhirnya mengalami kekalahan.
Perang Dunia II akhirnya dimenangkan Blok
Sekutu dengan diakhiri beberapa perjanjian:
Perjanjian Postdam (perjanjian antara sekutu dengan Jerman dengan
wilayah Jerman dibagi dua, yaitu Jerman Barat dikuasai AS, Inggris, Perancis,
Jerman Timur dikuasai oleh Uni Soviet. Selain itu wilayah Danziq dikembalikan
ke Polandia
Perjanjian San Fransisco, yaitu perjanjian antara sekutu dengan Jepang
yang isinya antara lain Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS,
Jepang harus menyerahkan kekuasaan yang dikuasai serta membayar kerugian perang
kepada sekutu.
Perjanjian Paris, yaitu perjanjian sekutu dengan Italia yang
isinya antara lain wilayah Italia diperkecil, Abbesynia dan Albania memperoleh
kemerdekaaan kembali, dan Italia harus membayar kerugian perang kepada sekutu.
Akibat Perang Dunia
II
Bidang Politik
- AS dan Uni Soviet muncul sebagai Negara super power. 2
- Terjadinya perang dingin antara blok barat (AS) dan blok timur (Uni Soviet)
- Terjadinya pertentangan dua paham yaitu liberalisme dan komunisme sebagai dampak pertentangan dua blok
- Lahirnya Negara-negara baru yang merdeka seperti Indonesia, Pakistan, India, Sri Langka, dan Filipina
Bidang
Ekonomi
- Terjadinya kerusakan yang parah akibat PD II
- AS muncul sebagai Negara penyumbang pinjaman (kreditur) kepada Negara-negara Eropa Barat (adanya perjanjian Marshall Plan)
- Jepang bangkit kembali sebagai negara industry.
Bidang
Sosial
- Kemiskinan, kelaparan, dan wabah penyakit terjadi di berbagai tempat.
- Lahirnya organisasi sosial seperti UNRRA (United Nations Relief Rehabilition Administration) sebagai bagian dari PBB untuk menolong korban perang.
- Lahirnya organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Keterangan
tambahan
Rumus H2M, arttinya Hittler (pemimpin
Jerman), Hirohito (pemimpin Jepang), dan Mussolini (pemimpin Italia). Ketiganya
pemimpin PD II yang terkenal.
Chauvinisme (nasionalisme yang
berlebihan) yang melahirkan totaliter.
Munculnya Hittler melahirkan Gerakan Nazzisme.
Munculnya Mussolini melahirkan Gerakan
Fasisme.
Adanya NAZI Jerman didorong oleh kenangan
kejayaan masa lalu, kesulitan ekonomi, system pemerintahan yang dianggap lemah
Adanya Fasisme di Italia didorong oleh
kenangan kejayaan masa lalu (masa kejayaan kerajaan Romawi), system
pemerintahan yang tidak sesuai, propaganda yang menarik dari Mussolini yang
akan mengembalikan kejayaan Italia.
Gerakan di Jepang tidak lebih sama dengan
di Italia, hanya Jepang dipengaruhi oleh adanya gerakan militer sehingga Jepang
lebih ekspansive dalam (perluasan) wilayah.
Pengaruh PD II
di Indonesia
Sejak Zaman Restorasi Meiji (1968), Jepang
tumbuh menjadi Negara industry maju dan negara terkemuka di antara
bangsa-bangsa di dunia. Namun perkembangan penduduk yang pesat, memaksa Jepang
untuk melakukan dua jalan, yaitu memperluas daerah industrialisasi dan ekspansi
wilayah. Akhirnya Jepang melakukan ekspansi dari Pulau Bonnie (1876), Kepulauan
Riyukyu (1879) sampai ke negara-negara lain. Ekspansi Jepang antara lain ke
Cina (1894-1895), Rusia (1904-1905),
sampai ke Asia Pasifik seperti Hongkong
(1941), Malaysia (1942), Burma (1942), Filipina (1942), Indonesia (1942).
Beberapa alasan Jepang melakukan penguasaan ke wilayah Asia Tenggara adalah
karena Asia Tenggara dijadikan daerah
pendukung logistik perang, sumber daya alam yang melimpah dijadikan kepentingan
industry Jepang, serta Asia Tenggara dijadikan daerah pemasaran hasil industry
Jepang.
Kedatangan Jepang di Indonesia pada bulan
Januari 1942 yaitu Tarakan dan Balikpapan sampai ke Pulau Jawa. Kekuasaan di
Pulau Jawa direbut oleh Jepang dari Pemerintah Belanda dengan diakhiri Perjanjian Kalijati tanggal 8 Maret
1942.
Latar belakang Jepang melakukan
pendudukan di Indonesia, antara lain :
- Adanya ajaran Shinto Hakko I Chiu yang menjelaskan bahwa Jepang harus menjadi pemimpin di Asia Timur.
- Adanya kepentingan industri Jepang yang mengalami perkembangan pesat setelah adanya Restorasi Meiji.
Adapun tujuan Jepang melakukan pendudukan
ke wilayah Indonesia
adalah:
- Indonesia dijadikan sebagai basis pertahanan terdepan di Pasifik
- Indonesia dijadikan sumber bahan mentah bagi industry Jepang
- Kekayaan alam dan sumber tenaga manusia dijadikan aset kepentingan Jepang dalam menghadapi Sekutu
Pada awal kedatangan Jepang, disambut
baik oleh rakyat Indonesia karena Jepang memprogandakan diri sebagai saudara tua bangsa Indonesia dan akan
membentuk kemakmuran bersama di Asia
Timur Raya. Jepang juga membentuk gerakan Tiga A, yaitu Nipon Cahaya Asia, Nipon Pelindung Asia,
dan Nipon Pemimpin Asia. Selama
berkuasa di Indonesia Pemerintah Jepang mengambil berbagai kebijakan antara
lain :
- Eksploitasi sumber alam
- Menanam pohon jarak untuk pelumas mesin perang
- Melakukan penebangan hutan secara liar.
- Eksploitasi sumber tenaga kerja
- Adanya kerja paksa tanpa upah (romusha)
- Adanya wajib kerja tanpa upah untuk tokoh masyarakat (Kinrohosi)
- Pembentukan organisasi militer seperti Seinendan (Barisan Pemuda), Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), Fujinkai (Barisan Wanita), Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa), Syuinsintai (Barisan Pelopor), Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), Peta (Pembela Tanah Air), Gakutotai (Barisan Pelajar Pada Sekolah Tinggi Lanjutan).
Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
Pemerintahan atas Jawa dan Madura
dijalankan tentara ke-16 yang berpusat di Jakarta
Pemerintahan atas Sumatra dijalankan
tentara ke-25 yang berpusat di Bukittinggi
Pemerintahan atas Kalimantan, Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya dilakukan oleh Armada Selatan yang
berpusat di Ujung Pandang
Pemerintahan militer Jepang disebut Gunseibu.
Gunseibu di Jawa Barat di Bandung, di Jateng Semarang, Jatim di Surabaya,
sedangkan Yogyakarta dan Surakarta dijadikan daerah Istimewa (Koci).
Pengaruh kebijakan Jepang terhadap
pergerakan nasional
Salah satu kebijakan pemerintah
balatentara Jepang yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan nasional adalah
diberlakukannya Undang-Undang Balatentara No.3 tanggal 8 Maret 1942. UU
tersebut berisi larangan terhadap orang-orang Indonesia untuk berserikat dan
berkumpul. Segenap pelanggaran terhadap undang-undang tersebut akan diambil
tindakan oleh dinas polisi rahasia Jepang (Kempetai)
dengan hukuman siksaan yang kejam.
Perlawanan Rakyat Indonesia di Berbagai
Daerah Pada Masa Pendudukan Jepang
Perlawanan bersenjata terhadap Jepang antara lain :
- Pemberontakan rakyat Biak di Irian Barat tahaun 1943
- Perlawanan di Cot Plieng Aceh tahun 1942
- Perlawanan rakyat di Pontianak tahun 1944
- Pemberontakan Singaparna di Tasikmalaya bulan Februari tahun 1944 oleh K.H. Zainal Mustofa
- Pemberontakan Indramayu bulan April 1944
- Perlawanan yang dilancarkan oleh prajurit PETA
Pergerakan Indonesia pada masa pendudukan
Jepang :
Perjuangan terbuka melalui organisasi
bentukan Jepang
Gerakan Tiga A (Nipon Cahaya Asia, Nipon Pelindung Asia,
Nipon Pemimpin Asia) yang dipimpin oleh Mr Syamsudin dengan tujuan menanamkan
semangat membela Jepang, tetapi akhirnya tidak berhasil dan dibubarkan.
Putera (Pusat
Tenaga Rakyat) dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur. Tugas Putera ini sebenarnya
untuk membantu kepentingan Jepang mencapai kemenangan dalam Perang Asia Timur
Raya, namun justru hal ini dimanfaatkan oleh para tokoh Putera untuk
kepentingan perjuangan menuju Indonesia merdeka.
Cuo Sang In (Badan Pertimbangan Pusat) yang diketuai oleh Ir. Soekarno yang
bertugas mengajukan usul dan menjawab pertanyaan Pemerintah Jepang serta
memajukan usaha pemerintah Jepang untuk memenangkan perang. Akan tetapi oleh
para tokoh nasionalis dipergunakan untuk menggerakkan masa dan melatih disiplin
mereka agar taat pada pimpinan.
Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Rakyat Jawa), dibentuk tahun 1944 dengan tujuan
menghimpun rakyat agar berbakti kepada Jepang untuk mencapai kemenangan.
Barisan Pelopor (Suisyintai), barisan organisasi pemuda yang
didominasi kaum nasionalis ini dimanfaatkan sebagai media untuk memperkokoh
semangat nasionalisme Indonesia menuju kea rah cita-cita kemerdekaan.
Perjuangan bawah tanah
Perjuangan bawah tanah dilakukan oleh
beberapa kelompok :
Kelompok Syahrir
Syahrir berhasil merekrut kaum pelajar di
Jakarta, Surabaya, Cirebon, Garut, dan Semarang dalam gerakannya.
Kelompok Ahmad Soebardjo
Kelompok ini beranggotakan pekerja di
lingkungan luasAngkatan Laut Jepang (Kaigun), sehingga sering disebut dengan
“kelompok kaigun”.
Kelompok Sukarni
Kelompok ini berusaha menyebarluaskan
cita-cita kemerdekaan cita-cita kemedekaan, mengungkapkan kebohongan-kebohongan
Jepang, dan menghimpun orang-orang yang berjiwa revolusioner.
Kelompok Pemuda
Tokoh kelompok pemuda ini antara lain
Chaerul Saleh, Darwis, Djohar Nur, Eri Sudewo, Ratulangie, dan Syarif Thayeb.
Kelompok Amir Syarifudin
Kelompok ini sangat keras, artinya tidak
mau sama sekali bekerjasama dengan Jepang, sehingga akhirnya ditangkap dan
dijatuhi hukuman mati. Namun atas upaya Sukarno hukuman tersebut diubah menjadi
seumur hidup.
Kelompok Persatuan Mahasiswa
Golongan ini berasal dari mahasiswa
kedokteran di Jakarta. Tokoh-tokohnya antara lain Yusuf Kunto, Supeno, dan
Subandrio. Kelompok ini juga tidak mau bekerjasama dengan Jepang dan menjalin
kerjasama dengan golongan Syahrir.