Mengenai Saya

Foto saya
yogyakarta, yogyakarta/DIY, Indonesia
mari berbagi pengetahuan

Jumat, 25 Mei 2012

Perang Dunia II


     Setelah Perang Dunia I, Italia, Jerman, dan Jepang tumbuh sebagai negara fasis (mendudukan kepentingan negara di atas segalanya). Dari sinilah timbulnya Perang Dunia II itu muncul yang dipelopori kelompok JELITA (Jerman, Jepang, dan Italia) serta kelompok PRIA (Perancis, Rusia, Inggris, Amerika).

Medan Pertempuran Perang Dunia II 

  • Medan Pertempuran Eropa (Penyerbuan Jerman ke Polandia thn 1939)
  • Medan Pertempuran Afrika Utara (Serangan Italia ke Mesir dan Afrika Utara walau tidak berhasil karena digagalkan oleh Inggris dan AS)
  • Medan Pertempuran Asia Pasifik (Serangan Jepang ke Pearl Harbour (AS) thn 1941 yang meluluhlantakkan pelabuhan tersebut.


 




Awal peperangan Blok Sentral mengalami kemenangan, tetapi akhirnya mengalami kekalahan.                                                              
Perang Dunia II akhirnya dimenangkan Blok Sekutu dengan diakhiri beberapa perjanjian:
Perjanjian Postdam (perjanjian antara sekutu dengan Jerman dengan wilayah Jerman dibagi dua, yaitu Jerman Barat dikuasai AS, Inggris, Perancis, Jerman Timur dikuasai oleh Uni Soviet. Selain itu wilayah Danziq dikembalikan ke Polandia
Perjanjian San Fransisco, yaitu perjanjian antara sekutu dengan Jepang yang isinya antara lain Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS, Jepang harus menyerahkan kekuasaan yang dikuasai serta membayar kerugian perang kepada sekutu.
Perjanjian Paris, yaitu perjanjian sekutu dengan Italia yang isinya antara lain wilayah Italia diperkecil, Abbesynia dan Albania memperoleh kemerdekaaan kembali, dan Italia harus membayar kerugian perang kepada sekutu.

Akibat Perang Dunia II 

Bidang Politik
  1. AS dan Uni Soviet muncul sebagai Negara super power. 2
  2. Terjadinya perang dingin antara blok barat (AS) dan blok timur (Uni Soviet) 
  3. Terjadinya pertentangan dua paham yaitu liberalisme dan komunisme sebagai dampak pertentangan dua blok
  4.  Lahirnya Negara-negara baru yang merdeka seperti Indonesia, Pakistan, India, Sri Langka, dan Filipina
Bidang Ekonomi
  1. Terjadinya kerusakan yang parah akibat PD II 
  2. AS muncul sebagai Negara penyumbang pinjaman (kreditur) kepada Negara-negara Eropa Barat (adanya perjanjian Marshall Plan) 
  3. Jepang bangkit kembali sebagai negara industry.
Bidang Sosial
  1. Kemiskinan, kelaparan, dan wabah penyakit terjadi di berbagai tempat. 
  2. Lahirnya organisasi sosial seperti UNRRA (United Nations Relief  Rehabilition Administration) sebagai bagian dari PBB untuk menolong korban perang. 
  3. Lahirnya organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Keterangan tambahan
Rumus H2M, arttinya Hittler (pemimpin Jerman), Hirohito (pemimpin Jepang), dan Mussolini (pemimpin Italia). Ketiganya pemimpin PD II yang terkenal.
Chauvinisme (nasionalisme yang berlebihan) yang melahirkan totaliter.
Munculnya Hittler melahirkan Gerakan Nazzisme.
Munculnya Mussolini melahirkan Gerakan Fasisme.
Adanya NAZI Jerman didorong oleh kenangan kejayaan masa lalu, kesulitan ekonomi, system pemerintahan yang dianggap lemah
Adanya Fasisme di Italia didorong oleh kenangan kejayaan masa lalu (masa kejayaan kerajaan Romawi), system pemerintahan yang tidak sesuai, propaganda yang menarik dari Mussolini yang akan mengembalikan kejayaan Italia.
Gerakan di Jepang tidak lebih sama dengan di Italia, hanya Jepang dipengaruhi oleh adanya gerakan militer sehingga Jepang lebih ekspansive dalam (perluasan) wilayah.

Pengaruh PD II di Indonesia

Sejak Zaman Restorasi Meiji (1968), Jepang tumbuh menjadi Negara industry maju dan negara terkemuka di antara bangsa-bangsa di dunia. Namun perkembangan penduduk yang pesat, memaksa Jepang untuk melakukan dua jalan, yaitu memperluas daerah industrialisasi dan ekspansi wilayah. Akhirnya Jepang melakukan ekspansi dari Pulau Bonnie (1876), Kepulauan Riyukyu (1879) sampai ke negara-negara lain. Ekspansi Jepang antara lain ke Cina (1894-1895), Rusia (1904-1905), sampai ke Asia Pasifik seperti Hongkong (1941), Malaysia (1942), Burma (1942), Filipina (1942), Indonesia (1942). Beberapa alasan Jepang melakukan penguasaan ke wilayah Asia Tenggara adalah karena Asia Tenggara dijadikan daerah pendukung logistik perang, sumber daya alam yang melimpah dijadikan kepentingan industry Jepang, serta Asia Tenggara dijadikan daerah pemasaran hasil industry Jepang.
Kedatangan Jepang di Indonesia pada bulan Januari 1942 yaitu Tarakan dan Balikpapan sampai ke Pulau Jawa. Kekuasaan di Pulau Jawa direbut oleh Jepang dari Pemerintah Belanda dengan diakhiri Perjanjian Kalijati tanggal 8 Maret 1942.
Latar belakang Jepang melakukan pendudukan di Indonesia, antara lain :
  • Adanya ajaran Shinto Hakko I Chiu yang menjelaskan bahwa Jepang harus menjadi pemimpin di Asia Timur.
  • Adanya kepentingan industri Jepang yang mengalami perkembangan pesat setelah adanya Restorasi Meiji.
Adapun tujuan Jepang melakukan pendudukan ke wilayah Indonesia adalah:
  • Indonesia dijadikan sebagai basis pertahanan terdepan di Pasifik
  • Indonesia dijadikan sumber bahan mentah bagi industry Jepang
  • Kekayaan alam dan sumber tenaga manusia dijadikan aset kepentingan Jepang dalam menghadapi Sekutu
Pada awal kedatangan Jepang, disambut baik oleh rakyat Indonesia karena Jepang memprogandakan diri sebagai saudara tua bangsa Indonesia dan akan membentuk kemakmuran bersama di Asia Timur Raya. Jepang juga membentuk gerakan Tiga A, yaitu Nipon Cahaya Asia, Nipon Pelindung Asia, dan Nipon Pemimpin Asia. Selama berkuasa di Indonesia Pemerintah Jepang mengambil berbagai kebijakan antara lain :
  • Eksploitasi sumber alam
  • Menanam pohon jarak untuk pelumas mesin perang
  • Melakukan penebangan hutan secara liar.
  • Eksploitasi sumber tenaga kerja
  • Adanya kerja paksa tanpa upah (romusha)
  • Adanya wajib kerja tanpa upah untuk tokoh masyarakat (Kinrohosi)
  • Pembentukan organisasi militer seperti Seinendan (Barisan Pemuda), Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), Fujinkai (Barisan Wanita), Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa), Syuinsintai (Barisan Pelopor), Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), Peta (Pembela Tanah Air), Gakutotai (Barisan Pelajar Pada Sekolah Tinggi Lanjutan).
Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
Pemerintahan atas Jawa dan Madura dijalankan tentara ke-16 yang berpusat di Jakarta
Pemerintahan atas Sumatra dijalankan tentara ke-25 yang berpusat di Bukittinggi
Pemerintahan atas Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya dilakukan oleh Armada Selatan yang berpusat di Ujung Pandang
Pemerintahan militer Jepang disebut Gunseibu. Gunseibu di Jawa Barat di Bandung, di Jateng Semarang, Jatim di Surabaya, sedangkan Yogyakarta dan Surakarta dijadikan daerah Istimewa (Koci).
Pengaruh kebijakan Jepang terhadap pergerakan nasional
Salah satu kebijakan pemerintah balatentara Jepang yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan nasional adalah diberlakukannya Undang-Undang Balatentara No.3 tanggal 8 Maret 1942. UU tersebut berisi larangan terhadap orang-orang Indonesia untuk berserikat dan berkumpul. Segenap pelanggaran terhadap undang-undang tersebut akan diambil tindakan oleh dinas polisi rahasia Jepang (Kempetai) dengan hukuman siksaan yang kejam. 




          
Perlawanan Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah Pada Masa Pendudukan Jepang

Perlawanan bersenjata terhadap Jepang antara lain :
  • Pemberontakan rakyat Biak di Irian Barat tahaun 1943
  • Perlawanan di Cot Plieng Aceh tahun 1942
  • Perlawanan rakyat di Pontianak tahun 1944
  • Pemberontakan Singaparna di Tasikmalaya bulan Februari tahun 1944 oleh K.H. Zainal Mustofa
  • Pemberontakan Indramayu bulan April 1944
  • Perlawanan yang dilancarkan oleh prajurit PETA 
Perlawanan oleh prajurit PETA ini terjadi di Blitar oleh Supriyadi tanggal 14 Februari 1945, perlawanan di Gumilir cilacap oleh Khusaeri, perlawanan pasukan Giyugun (semacam prajurit PETA)di Aceh yang dipimpin oleh Teuku Hamid.
Pergerakan Indonesia pada masa pendudukan Jepang :
Perjuangan terbuka melalui organisasi bentukan Jepang
Gerakan Tiga A (Nipon Cahaya Asia, Nipon Pelindung Asia, Nipon Pemimpin Asia) yang dipimpin oleh Mr Syamsudin dengan tujuan menanamkan semangat membela Jepang, tetapi akhirnya tidak berhasil dan dibubarkan.
Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur. Tugas Putera ini sebenarnya untuk membantu kepentingan Jepang mencapai kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya, namun justru hal ini dimanfaatkan oleh para tokoh Putera untuk kepentingan perjuangan menuju Indonesia merdeka.
Cuo Sang In (Badan Pertimbangan Pusat) yang diketuai oleh Ir. Soekarno yang bertugas mengajukan usul dan menjawab pertanyaan Pemerintah Jepang serta memajukan usaha pemerintah Jepang untuk memenangkan perang. Akan tetapi oleh para tokoh nasionalis dipergunakan untuk menggerakkan masa dan melatih disiplin mereka agar taat pada pimpinan.
Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Rakyat Jawa), dibentuk tahun 1944 dengan tujuan menghimpun rakyat agar berbakti kepada Jepang untuk mencapai kemenangan.
Barisan Pelopor (Suisyintai), barisan organisasi pemuda yang didominasi kaum nasionalis ini dimanfaatkan sebagai media untuk memperkokoh semangat nasionalisme Indonesia menuju kea rah cita-cita kemerdekaan.
Perjuangan bawah tanah
Perjuangan bawah tanah dilakukan oleh beberapa kelompok :
Kelompok Syahrir
Syahrir berhasil merekrut kaum pelajar di Jakarta, Surabaya, Cirebon, Garut, dan Semarang dalam gerakannya.
Kelompok Ahmad Soebardjo
Kelompok ini beranggotakan pekerja di lingkungan luasAngkatan Laut Jepang (Kaigun), sehingga sering disebut dengan “kelompok kaigun”.
Kelompok Sukarni
Kelompok ini berusaha menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan cita-cita kemedekaan, mengungkapkan kebohongan-kebohongan Jepang, dan menghimpun orang-orang yang berjiwa revolusioner.
Kelompok Pemuda
Tokoh kelompok pemuda ini antara lain Chaerul Saleh, Darwis, Djohar Nur, Eri Sudewo, Ratulangie, dan Syarif Thayeb.
Kelompok Amir Syarifudin
Kelompok ini sangat keras, artinya tidak mau sama sekali bekerjasama dengan Jepang, sehingga akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Namun atas upaya Sukarno hukuman tersebut diubah menjadi seumur hidup.
Kelompok Persatuan Mahasiswa
Golongan ini berasal dari mahasiswa kedokteran di Jakarta. Tokoh-tokohnya antara lain Yusuf Kunto, Supeno, dan Subandrio. Kelompok ini juga tidak mau bekerjasama dengan Jepang dan menjalin kerjasama dengan golongan Syahrir.











Kadatangan Hindhu-Budha di Indonesia


Sebelum kedatangan agama Hindhu-Budha di nusantara (Indonesia) telah ada kepercayaan:
animisme (kepercayaan pada roh-roh nenek moyang)
dinamisme (kepercayaan pada benda-benda peninggalan nenek moyang)
Agama Budha datang ke Indonesia pada abad 2 M sedangkan agama Hindu pada abad 5 M. Ada beberapa teori tentang masuknya Hindhu-Budha:

Teori (hipotesa) Brahmana
Proses masuknya melalui peran kaum Brahmana (pendeta) yang diundang untuk menobatkan raja di Indonesia
Teori (hipotesa) Ksatria
Proses masuknya melalui kaum Ksatria (prajurit) yang kalah perang di India kemudian lari ke Indonesia
Teori (hipotesa) Waisya
Proses masuknya melalui kaum Waisya ketika menjalin hubungan dagang dengan pedagang Indonesia
Teori Arus Balik
Prosesnya melalui upaya orang Indonesia sendiri yang berdagang dan belajar agama di India kemudian menyebarkannya di Indonesia

Bidang-bidang yang mendapat pengaruh Hindhu-Budha :
Seni Sastra
Muncul buku Bharatayudha, Sutasoma, Negarakertagama
Agama
Kedatangan Hindhu-Budha telah meninggalkan kepercayaan Animisme dan Dinamisme
Politik
Munculnya kasta-kasta di masyarakat dan Kerajaan Kutai, Mataram, Majapahit, dll.
Seni Bangunan
Berdirinya candi Hindhu (Prawan di balik gunung gosong) yaitu Prambanan, Dieng, Badut, Gunung Ungaran, Gedong Songo)
Berdirinya candi Budha (BLOK M PLASA) yaitu Borobudur, Loro Jonggrang, Kalasan, Mendut, Plaosan.
Filsafat, Seni Tari, dan Wayang
Munculnya konsep “Dewa Raja” dan “Raja-Pendeta”, adanya tarian gaya Bali dan cerita wayang epos Mahabharata dan Ramayana)

KERAJAAN HINDHU-BUDHA DI INDONESIA
Kerajaan Hindhu-Budha di Indonesia (diistilahkan KOTA HOKAMA ADA DI SARI JAYAPAHIT) yaitu Kerajaan Kutai, Holing, Kanjuruhan, Mataram Kuno, Medang, Kediri, Singhasari, Sriwijaya, Majapahit.
Kutai
Kerajaan Hindhu tertua di Indonesia
Terdapat 7 buah prasasti yang berbentuk Yupa (tiang batu)
Raja-Rajanya, Kudungga (Raja Pertama), Aswawarman (Wamsakarta/pembentuk keluarga), Mulawarman (Raja terkenal, mendirikan prasasti di Muarakarman, prasasti Mulawarman) 

Tarumanegara
Sumber sejarahnya dari berita Cina yang ditulis Fa Hien berupa Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Muara Cianten, Lebak, Jambu, Pasir Awi, Tugu
Raja terkenal Purnawarman

Holing (Kalingga)
Kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah
Sumber sejarahnya dari berita Cina yang ditulis I-Tsing
Raja terkenal yaitu Ratu Shima yang dikenal adil, disiplin, tegas dan jujur.

Kanjuruhan
Sumber sejarahnya dari prasasti Dinoyo
Raja terkenal Dewasimha dan puteranya bernama Limwa (Gajayana)
Peninggalannya yang terkenal Candi Badut (perintah Gajayana). Candi ini memiliki keistimewaan memiliki langgam Jawa Tengah.

Mataram Kuno
Sumber sejarahnya dari Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasan (778 M), Prasasti Kedu (907 M)
Raja yang pertama Raja Sanna, kemudian dilanjutkan :
Raja Sanjaya (beragama Hindhu, mendirikan Lingga-Yoni di desa Canggal, Gunung Wukir
Rakai Panangkaran(Raja Hindhu yang memberi ijin bangunan pemujaan Dewi Tara (Budha) di desa Kalasan (Candi Kalasan) atas permintaan para pendeta Budha
Samaratungga (Agama Budha berkembang pesat, berhasil membangun Candi Borobudur (850 M).
Rakai Pikatan (Raja keturunan Dinasti Sanjaya yang kawin dengan Pramodhawardhani putri Samaratungga dari dinasti Syailendra
Dyah Balitung (Raja terbesar Mataram Kuno yang banyak mendirikan prasasti)

Medang
Terletak di daerah Jatim (muara sungai Brantas)
Sumber sejarah kerajaan Medang dari prasasti Kalkuta
Mencapai masa kejayaan di bawah Raja Dharmawangsa
Setelah terjadi kehancuran akibat serangan dari Kerajaan Wora-Wari, maka Kerajaan dipegang oleh Airlangga. 

Kediri
Pada masa Airlangga, kerajaan dibagi dua, yaitu Janggala dan Kediri
Terjadi pertikaian diantara keduanya dimenangkan Kediri
Mencapai masa kejayaan di bawah Raja Jayabaya
Raja terakhir Kertajaya yang kemudian ditaklukkan oleh Ken Arok

Singhasari
Sumber sejarahnya Kitab Pararaton, Negarakertagama, dan berita Cina
Raja-raja yang pernah berkuasa : Ken Arok, Anusopati, Tohjaya, Ranggawuni (Wisnuwardhana), dan Kertanegara (Raja terbesar dan terakhir).
Kertanegara mempunyai konsep “Cakrawalamandala” yaitu gagasan untuk mempersatukan wilayah nusantara

Sriwijaya
Sumber sejarah dari beberapa prasasti, seperti Kedukan bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dsb.
Raja yang terkenal Yaitu Balaputradewa
Mendapat predikat Negara Nasional 1 karena berhasil menguasai wilayah yang luas
Sebagai Pusat Agama Budha

Majapahit
Sumber sejarah dari Kitab Negarakertagama, Sutasoma, Pararaton, Prasasti Butak, Bangunan candi, gapura dan bekas istana di Trowulan
Raja-raja yang pernah berkuasa : Raden Wijaya, Sri Jayanegara, Tribhuwanattunggadewi, Hayam Wuruk
Dari beberapa pemberontakan masa Jayanegara adalah pemberontakan Kuti (1319)