Mengenai Saya

Foto saya
yogyakarta, yogyakarta/DIY, Indonesia
mari berbagi pengetahuan

Minggu, 27 Mei 2012

DINAMIKA PENDUDUK


Penduduk dalam suatu Negara  bisa berubah-ubah sesuai perkembangan zaman. Kadang-kadang bisa bertambah, namun bisa juga berkurang. Perubahan inilah yang disebut dengan dinamika penduduk.
            Masalah kependudukan dibagi ada dua, yaitu dalam hal kuantitas, dan kualitas.
Data tentang kuantitas dan kualitas penduduk tersebut dapat diketahui melalui metode sensus, registrasi, dan survey penduduk.

1.    Sensus Penduduk
Penghitungan jumlah penduduk, ekonomi, dan sebagainya yang dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu, dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh dalam suatu batas Negara.
Metode pencatatan atau sensus yang digunakan dapat dibedakan  menjadi dua, yaitu:
a.    Metode Householder
b.    Metode Canvaser
c.    Metode De Facto
d.    Metode De Jure
Metode Householder, metode ini berupa kuisioner, artinya pengisian daftar pertanyaan diserahkan kepada penduduk atau kolresponen.
Metode Canvaser , metode ini berupa pengisian daftar pertanyaan, jika sudah dilakukan oleh petugas sensus penduduk dengan metode wawancara langsung.
Metode De Facto, metode ini petugas melakukan pencataan lansung pada setiap orang.
Metode De Jure, metode ini dilakukan petugas dengan mencatat secara langsung penduduk yang secara resmi tercatat. Sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli maupun tidak.
Di Indonesia, pada umumnya dilakukan dengan metode canvaser dengan menggabungkan sensus defacto dan sensus de jure.

2.    Registrasi Penduduk
          Sistem registrasi yang dilaksanakan oelh pemerintah setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaan.
         Tujuan system regisatrasi sebagai catatan resmi dari peristiwa tertentu dan sebagai sumber yang berharga bagi penyusunan langsung yang digunakan dalam proses peencanaan masyarakat.

3.    Survai Penduduk
hasil dari registrasi mempunyai keterbatasan, karena itu perlu dilakukan survai.

MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA DI INDONESIA


Tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Asia (Indonesia) secara umum untuk mencari rempah2, namun akhirnya meluas menjadi monopoli perdagangan dan kolonisasi. Secara prinsip kedatangan bangsa Eropa adalah 3G (Gold, Glory, Gospel). Gold (mencari emas/kekayaan), Glory (mencari kejayaan/tanah jajahan), Gospel (menyebarkan agama Nasrani/Kristen). Ketiga hal tersebut dikenal dengan “Imperialisme Kuno”, sedangkan  “Imperialisme Modern” lebih memandang daerah jajahannya sebagai :
Ø  Penyedia bahan baku (untuk industri)
Ø  Penyedia tenaga kerja (untuk industri)
Ø  Daerah pemasaran (industri)
Ø  Daerah penanaman modal (industri)
Bangsa Eropa yang menjajah di Indonesia dari awal hingga akhir dikenal dengan “PERSIB” yaitu P = Portugis, S = Spanyol, I = Inggris, B = Belanda.
Adapun bangsa-bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan samudra yaitu:
No
Bangsa
Nama Pelaut
Keterangan
1
Portugis
a. Bartholemeus Diaz

·    Mencapai ujung selatan benua Afrika tahun 1486


b. Vasco da Gama
·    Berhasil tiba di Kalikut, India pada tahun 1498


c. Alfonso
d’Albuquerque
·   Berhasil merebut dan menguasai Malaka tahun 1511
2
Spanyol
a.Christophorus
Columbus
·    Perintis jalan ke benua Amerika pada tahun 1492


b. Ferdinand Magelhaens
·        Pengeliling dunia pertama dan perintis jalur pelayaran lewat barat


c. Pizzaro dan Cortez
·        Penakluk suku Aztek (Pizzaro) dan suku Inca (Cortez)
3
Inggris
a. Francis Drake
·        Berhasil mengelilingi dunia antara tahun 1577-1580


b.William Dampier
·        Perintis pelayaran ke pantai barat benua Australia


c. James Cook
·        Perintis pelayaran ke pantai timur benua Australia


d. Mathew Flinders
·        Mengelilingi benua australia dan pembuat peta Australia
4
Belanda
a. Abel Tasman
·        Perintis pelayaran ke Tasmania, Fiji, dan Selandia Baru


b. Barentz
·        Perintis pelayaran ke Asia melalui kutub Utara, meskipun ia gagal


c.Cornelis de Houtman
·        Perintis pelayaran ke Indonesia

Perkembangan Pengaruh Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia

1.  Bangsa Portugis
 Setelah berhasil menguasai Malaka  (1511), Potugis melebarkan sayapnya ke Maluku pada tahun 1512. Namun kedatangannya menimbulkan perseteruan dengan Spanyol yang akhirnya diadakan perjanjian Saragosa dimana Portugis tetap mendapatkan Maluku, sedangkan Spanyol mendapatkan Filifina.
2.  Bangsa Spanyol
Semenjak kedatangan bangsa Portugis dan diadakan perjanjian Saragosa, maka berakhirlah kekuasaan Spanyol di Indonesia terutama daerah Ternate.
3.  Bangsa Inggris
Inggris yang memiliki persekutuan dagang East Indian Company (EIC), akhirnya gagal menanamkan kekuasaannya di Indonesia karena tidak mampu bersaing dengan armada dagang milik Belanda.
4.  Bangsa Belanda
Kedatangan Cornellis de Houtman di Banten tahun 1596 telah membuat bangsa Belanda mendirikan persekutuan dagang yang disebut “Vereenigde Oost Indische Compagnie” (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602.