Berdasarkan hasil KMB tanggal 27 Desember
1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dengan pokok-pokok kesepakatan
sebagai berikut:
a.
Kerajaan
Belanda mengakui kedaulatan RIS
b.
RIS
(Republik Indonesia Serikat) merupakan Negara federal yang terdiri atas RI dan
15 negara bagian bentukan Belanda
c.
Pasukan
Belanda ditarik dari wilayah Indonesia dan tentara KNIL dibubarkan dengan
catatan tentara KNIL diterima sebagai anggota APRIS (Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat)
d.
Irian
Barat akan diserahkan setelah satu tahun pengakuan kedaulatan RIS.
Berdasarkan Konstitusi RIS, Negara federal
RIS terdiri dari :
a.
Negara-negara
bagian yang meliputi :
1)
RI 4) Negara
Jatim
2)
Negara
Indonesia Timur 5) Negara Madura
3)
Negara
Pasundan 6) Negara Sumatra
Timur
7) Negara Sumatra Selatan
b. Satuan-satuan
kenegaraan yang meliputi :
1)
Kalbar 5) Kalimantan Tenggara
2)
Kaltim 6) Bangka
3)
Dayak
Besar 7) Belitung
4) Banjar 8)
Kepulauan Riau
9) Jawa Tengah
c. Daerah Swapraja,
meliputi :
1)
Kota
Waringin
2)
Sabang
3)
Padang
Kehidupan Politik
(1950-1959/Era Demokrasi Liberal)
a. Kabinet Natsir
Sebab-sebab
jatuhnya kabinet Natsir :
a) Kebijakannya yang dianggap lunak dalam
masalah Irian Barat
b) Pengaturan daerah
yang dianggap menguntungkan kaum Masyumi
b. Kabinet Sukirman-Suwiryo
Kabinet
ini jatuh karena :
1)
Dianggap condong ke arah blok Barat
2) Tidak
tegas dalam menghadapi gangguan keamanan
3) Perjuangan Pembebasan Irian Barat tidak ada
kemajuan
c. Kabinet Wilopo
Tanggal 3 April 1952 kabinet ini terbentuk,
tanggal 2 Juni 1953 kabinet ini jatuh, dikarenakan :
1)
Terjadinya
persengketaan antara angkatan perang dengan parlemen
2)
Peristiwa
Tanjung Morawa (Sumatra Utara) yaitu sengketa tanah antara petani dan
pemerintah pusat
d. Kabinet Ali Sastroamijoyo I
Prestasi dari kabinet ini adalah
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA), menyelesaikan masalah Irian
Barat.
Kabinet ini jatuh karena :
1)
Perselisihan
pendapat dengan TNI AD mengenai pengangkatan Kepala Staf TNI AD
2)
Mundurnya
NU dari cabinet
e. Kabinet Burhanudin Harahap
Kabinet ini dibentuk tanggal 12 Agustus
1955. Prestasi dari kabinet ini adalah penyelenggaraan
Pemilu 1 tahun 1955. Kabinet ini jatuh tanggal 3 Maret 1956 yang disebabkan
ketidaksediaan Presiden menandatangani UU pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
f.
Kabinet Ali Sastromijoyo II
Kabinet ini mempunyai prestasi :
1)
Dibangunnya
Pabrik Semen Gresik
2)
Dikeluarkannya
UU No. 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah
g. Kabinet Juanda
Kabinet ini dibentuk tanggal 9 April 1957
dan terdiri dari para pakar dibidangnya, sehingga disebut Zaken Kabinet.
Kabinet ini menjadi demisioner ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden tanggal 5 Juli 1959.
PELAKSANAAN PEMILU 1955
Program
ini sebenarnya sudah diprogramkan oleh Kabinet Ali, namun karena terlebih
dahulu jatuh, maka program ini dilanjutkan oleh Burhanuddin Harahap. Kabinet
ini sukses menjalankan program pemilu pertama 1955 dengan tepat waktu. Program
ini dibagi dalam dua tahap :
a)
Tahap
pertama tanggal 29 September 1955 dengan tujuan memilih anggota DPR
b)
Tahap
kedua tanggal 15 Desember 1955 dengan tujuan memilih anggota-anggota
Konstituante.
Dalam pemilu yang pertama ini, muncul 4 partai
peraih suara terbanyak, yaitu Masyumi (22,3%), PNI (20,9%), NU (18,4%), PKI
(16,4%).
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Akibat kegagalan
konstituante dalam menyusun UUD, maka Presiden Sukarno mengumumkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, yang isiannya :
1) Pembubaran
Konstituante
2) Berlaku kembali
UUD 1945 dan tidak berlaku lagi UUDS 1950
3) Akan dibentuk MPRS
dan DPAS
Adanya Dekrit
tersebut mendapat dukungan dari masyarakat dan Kepala Staf AD serasa meminta
seluruh anggota TNI untuk mengamankn dekrit tersebut.
Pengaruh dan Tindak Lanjut Lahirnya
Dekrit Presiden