Sebelum kedatangan agama Hindhu-Budha di nusantara (Indonesia) telah ada kepercayaan:
animisme (kepercayaan pada roh-roh nenek
moyang)
dinamisme (kepercayaan pada benda-benda
peninggalan nenek moyang)
Agama Budha datang ke Indonesia pada abad 2 M
sedangkan agama Hindu pada abad 5 M. Ada beberapa teori tentang masuknya
Hindhu-Budha:
Teori (hipotesa) Brahmana
Proses masuknya melalui peran kaum Brahmana
(pendeta) yang diundang untuk menobatkan raja di Indonesia
Teori (hipotesa) Ksatria
Proses masuknya melalui kaum Ksatria (prajurit)
yang kalah perang di India kemudian lari ke Indonesia
Teori (hipotesa) Waisya
Proses masuknya melalui kaum Waisya ketika
menjalin hubungan dagang dengan pedagang Indonesia
Teori Arus Balik
Prosesnya melalui upaya orang Indonesia sendiri
yang berdagang dan belajar agama di India kemudian menyebarkannya di Indonesia
Bidang-bidang yang mendapat pengaruh
Hindhu-Budha :
Seni Sastra
Muncul buku Bharatayudha, Sutasoma,
Negarakertagama
Agama
Kedatangan Hindhu-Budha telah meninggalkan
kepercayaan Animisme dan Dinamisme
Politik
Munculnya kasta-kasta di masyarakat dan Kerajaan
Kutai, Mataram, Majapahit, dll.
Seni Bangunan
Berdirinya candi Hindhu (Prawan di balik gunung
gosong) yaitu Prambanan, Dieng, Badut, Gunung Ungaran, Gedong Songo)
Berdirinya candi Budha (BLOK M PLASA) yaitu
Borobudur, Loro Jonggrang, Kalasan, Mendut, Plaosan.
Filsafat, Seni Tari, dan Wayang
Munculnya konsep “Dewa Raja” dan
“Raja-Pendeta”, adanya tarian gaya Bali dan cerita wayang epos Mahabharata dan
Ramayana)
KERAJAAN
HINDHU-BUDHA DI INDONESIA
Kerajaan Hindhu-Budha di Indonesia
(diistilahkan KOTA HOKAMA ADA DI SARI JAYAPAHIT) yaitu Kerajaan Kutai, Holing,
Kanjuruhan, Mataram Kuno, Medang, Kediri, Singhasari, Sriwijaya, Majapahit.
Kutai
Kerajaan Hindhu tertua di Indonesia
Terdapat 7 buah prasasti yang berbentuk Yupa
(tiang batu)
Raja-Rajanya, Kudungga (Raja Pertama),
Aswawarman (Wamsakarta/pembentuk keluarga), Mulawarman (Raja terkenal,
mendirikan prasasti di Muarakarman, prasasti Mulawarman)
Tarumanegara
Sumber sejarahnya dari berita Cina yang ditulis
Fa Hien berupa Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Muara Cianten, Lebak, Jambu,
Pasir Awi, Tugu
Raja terkenal Purnawarman
Holing (Kalingga)
Kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah
Sumber sejarahnya dari berita Cina yang ditulis
I-Tsing
Raja terkenal yaitu Ratu Shima yang dikenal
adil, disiplin, tegas dan jujur.
Kanjuruhan
Sumber sejarahnya dari prasasti Dinoyo
Raja terkenal Dewasimha dan puteranya bernama
Limwa (Gajayana)
Peninggalannya yang terkenal Candi Badut
(perintah Gajayana). Candi ini memiliki keistimewaan memiliki langgam Jawa
Tengah.
Mataram Kuno
Sumber sejarahnya dari Prasasti Canggal (732
M), Prasasti Kalasan (778 M), Prasasti Kedu (907 M)
Raja yang pertama Raja Sanna, kemudian
dilanjutkan :
Raja Sanjaya (beragama Hindhu, mendirikan
Lingga-Yoni di desa Canggal, Gunung Wukir
Rakai Panangkaran(Raja Hindhu yang memberi ijin
bangunan pemujaan Dewi Tara (Budha) di desa Kalasan (Candi Kalasan) atas
permintaan para pendeta Budha
Samaratungga (Agama Budha berkembang pesat,
berhasil membangun Candi Borobudur (850 M).
Rakai Pikatan (Raja keturunan Dinasti Sanjaya
yang kawin dengan Pramodhawardhani putri Samaratungga dari dinasti Syailendra
Dyah Balitung (Raja terbesar Mataram Kuno yang
banyak mendirikan prasasti)
Medang
Terletak di daerah Jatim (muara sungai Brantas)
Sumber sejarah kerajaan Medang dari prasasti
Kalkuta
Mencapai masa kejayaan di bawah Raja
Dharmawangsa
Setelah terjadi kehancuran akibat serangan dari
Kerajaan Wora-Wari, maka Kerajaan dipegang oleh Airlangga.
Kediri
Pada masa Airlangga, kerajaan dibagi dua, yaitu
Janggala dan Kediri
Terjadi pertikaian diantara keduanya
dimenangkan Kediri
Mencapai masa kejayaan di bawah Raja Jayabaya
Raja terakhir Kertajaya yang kemudian
ditaklukkan oleh Ken Arok
Singhasari
Sumber sejarahnya Kitab Pararaton,
Negarakertagama, dan berita Cina
Raja-raja yang pernah berkuasa : Ken Arok,
Anusopati, Tohjaya, Ranggawuni (Wisnuwardhana), dan Kertanegara (Raja terbesar
dan terakhir).
Kertanegara mempunyai konsep “Cakrawalamandala”
yaitu gagasan untuk mempersatukan wilayah nusantara
Sriwijaya
Sumber sejarah dari beberapa prasasti, seperti
Kedukan bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dsb.
Raja yang terkenal Yaitu Balaputradewa
Mendapat predikat Negara Nasional 1 karena
berhasil menguasai wilayah yang luas
Sebagai Pusat Agama Budha
Majapahit
Sumber sejarah dari Kitab Negarakertagama,
Sutasoma, Pararaton, Prasasti Butak, Bangunan candi, gapura dan bekas istana di
Trowulan
Raja-raja yang pernah berkuasa : Raden Wijaya,
Sri Jayanegara, Tribhuwanattunggadewi, Hayam Wuruk
Dari beberapa pemberontakan masa Jayanegara
adalah pemberontakan Kuti (1319)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar