Mengenai Saya

Foto saya
yogyakarta, yogyakarta/DIY, Indonesia
mari berbagi pengetahuan

Jumat, 25 Mei 2012

Kadatangan Hindhu-Budha di Indonesia


Sebelum kedatangan agama Hindhu-Budha di nusantara (Indonesia) telah ada kepercayaan:
animisme (kepercayaan pada roh-roh nenek moyang)
dinamisme (kepercayaan pada benda-benda peninggalan nenek moyang)
Agama Budha datang ke Indonesia pada abad 2 M sedangkan agama Hindu pada abad 5 M. Ada beberapa teori tentang masuknya Hindhu-Budha:

Teori (hipotesa) Brahmana
Proses masuknya melalui peran kaum Brahmana (pendeta) yang diundang untuk menobatkan raja di Indonesia
Teori (hipotesa) Ksatria
Proses masuknya melalui kaum Ksatria (prajurit) yang kalah perang di India kemudian lari ke Indonesia
Teori (hipotesa) Waisya
Proses masuknya melalui kaum Waisya ketika menjalin hubungan dagang dengan pedagang Indonesia
Teori Arus Balik
Prosesnya melalui upaya orang Indonesia sendiri yang berdagang dan belajar agama di India kemudian menyebarkannya di Indonesia

Bidang-bidang yang mendapat pengaruh Hindhu-Budha :
Seni Sastra
Muncul buku Bharatayudha, Sutasoma, Negarakertagama
Agama
Kedatangan Hindhu-Budha telah meninggalkan kepercayaan Animisme dan Dinamisme
Politik
Munculnya kasta-kasta di masyarakat dan Kerajaan Kutai, Mataram, Majapahit, dll.
Seni Bangunan
Berdirinya candi Hindhu (Prawan di balik gunung gosong) yaitu Prambanan, Dieng, Badut, Gunung Ungaran, Gedong Songo)
Berdirinya candi Budha (BLOK M PLASA) yaitu Borobudur, Loro Jonggrang, Kalasan, Mendut, Plaosan.
Filsafat, Seni Tari, dan Wayang
Munculnya konsep “Dewa Raja” dan “Raja-Pendeta”, adanya tarian gaya Bali dan cerita wayang epos Mahabharata dan Ramayana)

KERAJAAN HINDHU-BUDHA DI INDONESIA
Kerajaan Hindhu-Budha di Indonesia (diistilahkan KOTA HOKAMA ADA DI SARI JAYAPAHIT) yaitu Kerajaan Kutai, Holing, Kanjuruhan, Mataram Kuno, Medang, Kediri, Singhasari, Sriwijaya, Majapahit.
Kutai
Kerajaan Hindhu tertua di Indonesia
Terdapat 7 buah prasasti yang berbentuk Yupa (tiang batu)
Raja-Rajanya, Kudungga (Raja Pertama), Aswawarman (Wamsakarta/pembentuk keluarga), Mulawarman (Raja terkenal, mendirikan prasasti di Muarakarman, prasasti Mulawarman) 

Tarumanegara
Sumber sejarahnya dari berita Cina yang ditulis Fa Hien berupa Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Muara Cianten, Lebak, Jambu, Pasir Awi, Tugu
Raja terkenal Purnawarman

Holing (Kalingga)
Kerajaan bercorak Budha di Jawa Tengah
Sumber sejarahnya dari berita Cina yang ditulis I-Tsing
Raja terkenal yaitu Ratu Shima yang dikenal adil, disiplin, tegas dan jujur.

Kanjuruhan
Sumber sejarahnya dari prasasti Dinoyo
Raja terkenal Dewasimha dan puteranya bernama Limwa (Gajayana)
Peninggalannya yang terkenal Candi Badut (perintah Gajayana). Candi ini memiliki keistimewaan memiliki langgam Jawa Tengah.

Mataram Kuno
Sumber sejarahnya dari Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasan (778 M), Prasasti Kedu (907 M)
Raja yang pertama Raja Sanna, kemudian dilanjutkan :
Raja Sanjaya (beragama Hindhu, mendirikan Lingga-Yoni di desa Canggal, Gunung Wukir
Rakai Panangkaran(Raja Hindhu yang memberi ijin bangunan pemujaan Dewi Tara (Budha) di desa Kalasan (Candi Kalasan) atas permintaan para pendeta Budha
Samaratungga (Agama Budha berkembang pesat, berhasil membangun Candi Borobudur (850 M).
Rakai Pikatan (Raja keturunan Dinasti Sanjaya yang kawin dengan Pramodhawardhani putri Samaratungga dari dinasti Syailendra
Dyah Balitung (Raja terbesar Mataram Kuno yang banyak mendirikan prasasti)

Medang
Terletak di daerah Jatim (muara sungai Brantas)
Sumber sejarah kerajaan Medang dari prasasti Kalkuta
Mencapai masa kejayaan di bawah Raja Dharmawangsa
Setelah terjadi kehancuran akibat serangan dari Kerajaan Wora-Wari, maka Kerajaan dipegang oleh Airlangga. 

Kediri
Pada masa Airlangga, kerajaan dibagi dua, yaitu Janggala dan Kediri
Terjadi pertikaian diantara keduanya dimenangkan Kediri
Mencapai masa kejayaan di bawah Raja Jayabaya
Raja terakhir Kertajaya yang kemudian ditaklukkan oleh Ken Arok

Singhasari
Sumber sejarahnya Kitab Pararaton, Negarakertagama, dan berita Cina
Raja-raja yang pernah berkuasa : Ken Arok, Anusopati, Tohjaya, Ranggawuni (Wisnuwardhana), dan Kertanegara (Raja terbesar dan terakhir).
Kertanegara mempunyai konsep “Cakrawalamandala” yaitu gagasan untuk mempersatukan wilayah nusantara

Sriwijaya
Sumber sejarah dari beberapa prasasti, seperti Kedukan bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dsb.
Raja yang terkenal Yaitu Balaputradewa
Mendapat predikat Negara Nasional 1 karena berhasil menguasai wilayah yang luas
Sebagai Pusat Agama Budha

Majapahit
Sumber sejarah dari Kitab Negarakertagama, Sutasoma, Pararaton, Prasasti Butak, Bangunan candi, gapura dan bekas istana di Trowulan
Raja-raja yang pernah berkuasa : Raden Wijaya, Sri Jayanegara, Tribhuwanattunggadewi, Hayam Wuruk
Dari beberapa pemberontakan masa Jayanegara adalah pemberontakan Kuti (1319)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar