Mengenai Saya

Foto saya
yogyakarta, yogyakarta/DIY, Indonesia
mari berbagi pengetahuan

Sabtu, 26 Mei 2012

KEDATANGAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA


Kedatangan agama Islam di Indonesia sesuai catatan Dinasti Tang terjadi pada abad ke-7, namun bukti yang kuat terjadi pada abad ke-11 dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik. Selain itu pada abad 13 melaui catatan Marcopolo dan batu nisan Sultan Malik al Saleh. Pada abad 14 juga ditemukan batu nisan muslim kuno di Tralaya dan Trawulan, serta abad 15 melalui catatan musafir Cina yaitu Ma-huan dan makam Maulana Malik Ibrahim.
          Sebab-sebab Islam mudah diterima di Indonesia : 
  •  Masuknya Islam mudah, cukup mengucapkan kalimat syahadat.
  •  Islam tidak mengenal sistem kasta
  •  Penyebarannya dengan cara damai
  •  Peribadatan dan kebudayaannya cukup sederhana
          Masuknya agama Islam melalui cara:
     1.       Jalur Pelayaran dan Perdagangan
Pelayaran dari saudagar Arab yang berdagang ke Cina melalui jalur laut melalui Selat Malaka dan singgah di pantai utara Sumatera sekaligus melakukan perdagangan yang kemudian terjadi proses Islamisasi.
     2.       Jalur Perkawinan
Dalam melakukan perdagangan juga terjadi perkawinan dengan gadis setempat yang kebanyakan anak penguasa yang menjadikan proses Islamisasi berkembang dengan cepat.
     3.       Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan ini ditempuh melalui dakwah langsung dan pendirian pondok pesantren dengan santri dari penduduk.
     4.       Jalur Kebudayaan
Jalur ini umumnya dilakukan Walisanga melalui asimilasi budaya yang berkembang melaui media gamelan, wayang, lagu dolanan, dsb.

Peranan Walisanga dalam Penyebaran Islam

Nama-nama walisanga disingkat dengan “JAMUKU GAMPANG JAGA DIRI”, Ja=Jati, Mu=Muria, Ku=Kudus, G=Gresik, Amp=Ampel, Ang=Bonang, Jaga=Kalijaga, D=Drajat, Iri=Giri. Secara lebih lengkap berarti Sunan Gunung Jati, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat, Sunan Giri.
Peranan Walisanga :
Sebagai penyiar (penyebar) agama Islam
Sebagai penasehat raja-raja Islam
Sebagai pendukung kerajaan-kerajaan Islam
Sebagai pelopor pengembang kebudayaan daerah

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

1.              Kerajaaan Perlak
Merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia, berdiri sekitar tahun 225 H (abad ke-3)
Sumber-sumber sejarah berupa naskah-naskah tua berbahasa Melayu dan peninggalan berupa benda/bangunan.
2.                 Kerajaan Samudra Pasai
Muncul sekitar abad ke-13 (merupakan gabungan kerajaan Samudra dan kerajaan Pasai)
Raja yang pertama Sultan Malik al Saleh, raja yang kedua Sultan Malik at Tahir, yang terakhir Sultan Malik at Tahir II
3.             Kerajaan Malaka
Pada abad ke-14 Malaka menjadi bandar penting di Asia Tenggara
Raja yang pertama Sultan Iskandar Syah (Parameswara), kemudian disusul Sultan Muhammad Syah,Sultan Mudhafar Syah, Sultan Mansyur  Syah.
Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis.
4.              Kerajaan Aceh Darusalam
Didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Sultan Ali Mughayat Syah.
Puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) yang pada masa pemerintahannya menyusun UU tentang tata pemerintahan yang disebut ‘Adat Mahkota Alam’.
Raja yang terakhir yaitu Sultan Iskandar Tani.
5.             Kerajaan Demak
Didirikan sekitar abad ke-15 oleh Raden Patah yang memerintah tahun 1500-1518 M.
Pada tahun 1513 mengirim armada Demak dibawah pimpinan Pati Unus (putera R.Patah) untuk menyerang Portugis di Malaka.
Raja kedua adalah Pati Unus, memerintah tahun 1518-1521M
Raja terakhir adalah Sultan Trenggana (1521-1546 M)
Akhir Kerajaan Demak terjadi pertentangan antar keluarga yang diakhiri dengan kemenangan Adiwijaya sehingga pusat pemerintahan berpindah ke Pajang.
6.               Kerajaan Pajang
Berdiri setelah terjadi kericuhan di Kerajaan Demak
Raja pertama dan terakhir adalah Adiwijaya
Akhir Kerajaan Pajang kekuasaan Pangeran Benawa diserahkan kepada saudara angkatnya yaitu Sutawijaya (putra Ki Ageng Pemanahan).
7.               Kerajaan Mataram
Perintis berdirinya yaitu Ki Ageng Pemanahan yang mendapat hadiah tanah Mataram (alas mentaok) dari Adiwijaya atas jasanya mengalahkan Arya Penangsang.
Raja yang berkuasa  yaitu Panembahan Senopati (Sutawijaya), Sultan Anyakrawati (Mas Jolang), dan Sultan Agung.
Pada masa Sultan Agung mencapai puncak kejayaannya. Karya-karya Sultan Agung yaitu:
Sastra Gendhing
UU hukum pidana dan perdata
Adanya tahun Islam
8.              Kerajaan Banten
Perintis berdirinya adalah Fatahillah (Syarif Hidayatullah) yang berkuasa sampai tahun 1552.
Setelah Demak runtuh, sepeninggal Sultan Trenggana, Banten melepaskan diri di bawah pemerintahan Hasanuddin (1552-1570)
Puncak kejayaan Banten dicapai masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa
9.              Kerajaan Cirebon
Pendirinya adalah Sunan Gunung Jati yang memiliki putra Pangeran Pasarean (raja di Cirebon) dan P. Sabakingkin (raja di Banten).
Pada masa pemerintahan Girilaya berhasil membina hubungan baik dengan Mataram, namun sepeninggalnya (1679), Cirebon terpecah menjadi 2, yaitu :
Kasepuhan, diperintah oleh Pangeran Martawijaya (Sultan Sepuh I)
Kanoman, diperintah oleh Pangeran Kartawijaya (Sultan Anom I)


10.         Kerajaan Makasar
Merupakan penyatuan dari dua kerajaan kembar yaitu Gowa dan Tallo
Mengalami kemajuan yang pesat setelah :
Mengalahkan “Tellumpocco”
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang mengakibatkan banyak pedagang ke Makasar
Orang-orang Makasar dan Bugis terkenal sebagai pelaut ulung yang mampu menjaga keamanan wilayah laut
Tersedianya rempah-rempah yang banyak (didatangkan dari Maluku)
Puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669)
11.           Kerajaan Ternate
Berdiri abad ke-13 dengan ibu kota Sampalu
Raja pertamanya adalah Sultan Zainal Abidin (1486-1500)
Puncak kejayaan di bawah Sultan Baabullah
Untuk menghadapi persaingan dagang dengan Tidore, membentuk persekutuan lima (‘Uli-lima’) yang terdiri Ternate, Bacan, Ambon, Seram, dan Obi
12.         Kerajaan Tidore
Mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Nuku
Membentuk persekutuan sembilan (‘Uli-siwa’) yang terdiri atas Tidore, Halmahera, Makyan, Jailolo, Soe-siu, kai, dan pulau-pulau lain sama[ai bagian barat Irian (Papua)
13.         Kerajaan Banjar
Terletak di Kalimantan Selatan
Raja yang terkenal Pangeran Samudra, setelah masuk Islam bergelar Sultan Suryanullah

Peninggalan-peninggalan Sejarah bercorak Islam

1.           Seni Bangunan
a.        Masjid
b.        Keraton
c.        Batu nisan
2.           Seni Sastra dan pemikir Islam
Karya sastra peninggalan Islam dapat dikelompokkan dalam 4 bentuk:
Hikayat (dongeng pelipur lara)
Babad (cerita latar belakang sejarah)
Syair (puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri empat baris)
Suluk (berisi tentang tasawuf)
3.           Seni Rupa (kaligrafi, hiasan ukir)
4.           Seni Pertunjukkan (seni tari, gamelan)
5.           Upacara dan tradisi (adanya perpaduan animisme, dinamisme, Hindhu dan Budha)
Upacara siklus kehidupan (kelahiran, perkawinan, kematian)
Upacara peringatan orang meninggal (selamatan 3 hari, 7hari, 40 hari, dsb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar