Mengenai Saya

Foto saya
yogyakarta, yogyakarta/DIY, Indonesia
mari berbagi pengetahuan

Senin, 28 Mei 2012

PERISTIWA-PERISTIWA POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN


Berdasarkan hasil KMB tanggal 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut:
a.  Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan RIS
b.  RIS (Republik Indonesia Serikat) merupakan Negara federal yang terdiri atas RI dan 15 negara bagian bentukan  Belanda
c.   Pasukan Belanda ditarik dari wilayah Indonesia dan tentara KNIL dibubarkan dengan catatan tentara KNIL diterima sebagai anggota APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat)
d.  Irian Barat akan diserahkan setelah satu tahun pengakuan kedaulatan RIS.
  Berdasarkan Konstitusi RIS, Negara federal RIS terdiri dari :
a.    Negara-negara bagian yang meliputi :
1)   RI                                    4) Negara Jatim
2)   Negara Indonesia Timur 5) Negara Madura
3)   Negara Pasundan          6) Negara Sumatra
     Timur
 7) Negara Sumatra Selatan
                        b. Satuan-satuan kenegaraan yang meliputi :
1)   Kalbar             5) Kalimantan Tenggara
2)   Kaltim             6) Bangka
3)   Dayak Besar   7) Belitung
4) Banjar             8) Kepulauan Riau
9) Jawa Tengah
                        c. Daerah Swapraja, meliputi :
1)   Kota Waringin
2)   Sabang
3)   Padang

Kehidupan Politik (1950-1959/Era Demokrasi Liberal)

a. Kabinet Natsir
     Sebab-sebab jatuhnya kabinet Natsir :
a) Kebijakannya yang dianggap lunak dalam masalah Irian Barat
b) Pengaturan daerah yang dianggap menguntungkan kaum Masyumi
b. Kabinet Sukirman-Suwiryo
   Kabinet ini jatuh karena :
   1) Dianggap condong ke arah blok Barat
   2) Tidak tegas dalam menghadapi gangguan keamanan
3)  Perjuangan Pembebasan Irian Barat tidak ada kemajuan
          c. Kabinet Wilopo
     Tanggal 3 April 1952 kabinet ini terbentuk, tanggal 2 Juni 1953 kabinet ini jatuh, dikarenakan :
1)   Terjadinya persengketaan antara angkatan perang dengan parlemen
2)   Peristiwa Tanjung Morawa (Sumatra Utara) yaitu sengketa tanah antara petani dan pemerintah pusat
 d. Kabinet Ali Sastroamijoyo I
     Prestasi dari kabinet ini adalah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA), menyelesaikan masalah Irian Barat.
     Kabinet ini jatuh karena :
1)   Perselisihan pendapat dengan TNI AD mengenai pengangkatan Kepala Staf TNI AD
2)   Mundurnya NU dari cabinet
   e. Kabinet Burhanudin Harahap
       Kabinet ini dibentuk tanggal 12 Agustus 1955. Prestasi dari kabinet ini adalah penyelenggaraan Pemilu 1 tahun 1955. Kabinet ini jatuh tanggal 3 Maret 1956 yang disebabkan ketidaksediaan Presiden menandatangani UU pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
f. Kabinet Ali Sastromijoyo II
   Kabinet ini mempunyai prestasi :
1)  Dibangunnya Pabrik Semen Gresik
2)  Dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah
g. Kabinet Juanda
    Kabinet ini dibentuk tanggal 9 April 1957 dan terdiri dari para pakar dibidangnya, sehingga disebut Zaken Kabinet. Kabinet ini menjadi demisioner ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959.

PELAKSANAAN PEMILU 1955

     Program ini sebenarnya sudah diprogramkan oleh Kabinet Ali, namun karena terlebih dahulu jatuh, maka program ini dilanjutkan oleh Burhanuddin Harahap. Kabinet ini sukses menjalankan program pemilu pertama 1955 dengan tepat waktu. Program ini dibagi dalam dua tahap :
a)  Tahap pertama tanggal 29 September 1955 dengan tujuan memilih anggota DPR
b)  Tahap kedua tanggal 15 Desember 1955 dengan tujuan memilih anggota-anggota Konstituante.
 Dalam pemilu yang pertama ini, muncul 4 partai peraih suara terbanyak, yaitu Masyumi (22,3%), PNI (20,9%), NU (18,4%), PKI (16,4%).

Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Akibat kegagalan konstituante dalam menyusun UUD, maka Presiden Sukarno mengumumkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang isiannya :
1) Pembubaran Konstituante
2) Berlaku kembali UUD 1945 dan tidak berlaku lagi UUDS 1950
3) Akan dibentuk MPRS dan DPAS
Adanya Dekrit tersebut mendapat dukungan dari masyarakat dan Kepala Staf AD serasa meminta seluruh anggota TNI untuk mengamankn dekrit tersebut.

Pengaruh dan Tindak Lanjut Lahirnya
Dekrit Presiden

Tidak ada komentar:

Posting Komentar